Blog ini menyediaakan berbagai macam Aneka Artikel tentang dunis kesehatan, semoga yang sedikit ini membawa banyak manfaat bagi kita semua.
 

IMPLAN ALAT BANTU DENGAR (IMPLANTABLE HEARING DEVICES)


IMPLAN ALAT BANTU DENGAR
(IMPLANTABLE HEARING DEVICES)

Oleh :
TUTUT SRIWILUDJENG T.
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

PENDAHULUAN
Lebih dari 10% orang Amerika kehilangan pendengaran, hal ini deisebabkan karena semakin menigkatnya usia hidup, terutama usia diatas 65 tahun. Jumlah tersebut hanya 20% saja yang mau menggunakan alat bantu dengar konvensional, 16,2% diantaranya kemudian tidak menggunakannya kembali. Alasan utama karean factor estetika sehingga menyebabkan rasa malu dalam pergaulan, keterbatasan pendengaran, distorsi suara, ketidak nyamanan pemakaian (alat disumbat ke telinga sehingga menimbulkan iritasi, infeksi dan rasa buntu akibat kotoran telinga yang menumpuk), perawatan alat yang rumit (memerlukan pembersihan alat pengganti baterai secara rutin), dan lain sebagainya. Selama lebih dari 2 dekade, penelitian diarahkan kepada pengembangan alat Bantu dengar konvensional, sehingga ditemukan alat Bantu dengar yang dikenal dengan implant alat Bantu dengar / Implantable Hearing Devices (IHD).  Pada refarat ini akan dibahas jenis, indikasi, cara kerja dari IHD.
Implant alat Bantu dengar (Implantable Hearing Devices)
Implant alat bantu dengar / Implantable Hearing Devices (IHD) adalah suatu alat Bantu dengar yang system panguat suara dan system penghantar gelombang suaranya ditanam di dalam telinga. Dapat digunakan bagi penderita yang mengalami gangguan pendengaran ringan hingga berat. Keuntungan pemakaian IHD dibandingkan alat bantu dengar konvensional, suara yang dihasilkan lebih natural, lebih jernih (tanpa melalui hambatan), penggunaan baterai lebih lama (dapat diganti dalam kurun waktu 5 tahun sekali), pengaturan volume dapat diatur dengan menggunakan remote control.
Beberapa jenis IHD :
1. Implan koklea (Cochlea Implant)
Implant koklea adalah suatu alat elektronik kecil yang ditanam sebagai pengganti koklea dan berfungsi menyediakan suara bagi para penderita yang mengalami kehilangan pendengaran. Alat ini satu bagian di letakkan dibelakang telinga, sedang bagian lain ditanam dibawah kulit, teridir dari:
a. Mikrofon yang berfungsi menampung suara dari luar.
b. Speech Processor berfungsi memilah suara yang ditampung oleh mikrofon.
c. Transmiter dan Receiver / stimulator berfungsi menerima suara dari speech processor dan mengubahnya menjadi gelombang elektrik.
d. Electrode array (kumparan elektroda) yang berfungsi mengumpulkan gelombang suara dari stimulator dan mengirimkannya ke bagian lain dari saraf pendengaran.
Implant koklea tidak dapat mengembalikan pendengaran secara normal, tetapi dapat mewakili suara – suara dari luar sehingga pasien mampu mengerti suara pervcakapan.






Gambar 1: koklea terdiri dari mikrofon, speech processor, transmitter dan  receiver / stimulator serta electrode array.
Indikasi
Tidak semua penderita dengan pendengaran dapat dilakukan pemasangan implant koklea. Ahli audiologi akan memberikan beberapa criteria diantaranya, penderita yang mengalamai gangguan pendengaran yang berat pada ke dua telinganya. Gangguan pendengaran yang berat ditandai dengan ketidak mampuan untuk mendengar suara 90 dB atau lebih pada frekuensi 500, 1000 dan 2000 Hz. Hal yang kedua, penderita diharapkan mampu memperbaiki keomunikasi minimal 30% setelah pemasangan implant koklea. Yang ketiga usia penderita minimal 1 tahun atau lebih dengan gangguan pendengaran sensorineural pada ke dua telinga.
Cara kerja
Cara kerja implant koklea berbeda dengan alat Bantu dengar lainnya. Implant koklea berfungsi melakukan bypass di daerah telinga yang mengalami kerusakan dan mengirimkan seluruh signalnya ke otak melalui saraf – saraf pendengaan. Implus suara diterima melalui mikrofon, diteruskan ke speech processor yang menyeleksi informasi suara yang sesuai menjadi kode suara. Kode suara disampaikan ke transmitter. Kode suara dipancarkan melalui kabel dan menembus kulit menuju receiver atau stimulator. Kode suara berubah menjadi sinyal listrik dan diteruskan menuju elektroda – elektroda yang sesuai di dalam koklea yang merangsang serabut – serabut saraf. Saraf pendengaran meneruskan ke otak dan menterjemahkan informasi ini sebagai suara. Suara yang dihasilkan oleh pendengaran normal berbeda dengan yang dihasilkan oleh implant koklea, namun penderita diminta untuk dapat belajar dan beradaptasi sehingga dicapai kemunikasi yang lebih baik. 
2. Auditory Brainstem Implants
Auditory brainsten implants (ABIs) dirancang bagi penderita neurofibromatis dimana tumor menekan nervus VII dan VIII sehingga penderita kehilangan pendengarannya. Alat ABIs ditanam setelah tunor diangkat kenudian ditanam di lateral dati ventrikel empat berdekatan dengan nucleus koklea tanpa melalui koklea dan N.koklearis berfungsi menggantikan koklea dan saraf – saraf pendengaran.
Indikasi
Pada awalnya ABIs dilakukan pada penderita yang berusia diatas 12 tahun, mengalami neurofibromatosis tipe 2, terdapat tumor vestibular schawannoma bilateral. Operasi pemasangan dilakukan setelah pengangkatan tumor, penderita pada kondisi medis dan psikologis yang stabil (karena setelah operasi selessi biasanya dilanjutkan dengan pemberian radioterapi). Akhir – akhir ini ABIs dikerjakan juga pada pendertia dengan trauma N koklearis bilateral dan anak dengan malfungsi N koklearis karena adanya melformasi meatus akustikus internus (atresia) yang menyebabkan apliasi dari N koklearis shohet melaporkan sebanyak 16 penderita yang dilakukan ABIs menunjukkan perbaikan terutama kemampuan Lip – reading dan hanya sedikit yang dapat mencapai tes diskrimainasi kata open – set bagaimanapun suara yang diterima penderita denga ABIs akan membantu komunikasi dan kualitas hidup.







Gambar 2: ABIs ditanam setelah tumor diangkat, kemudian ditanam di lateral dari ventrikel empat berdekatan dengan nucleus koklear tanpan melalui koklea dan N koklearis.
            Cara kerja
Alat ABIs terdiri dari 3 bagian receiver / stimulator, speech processor dan mikrofon atau headset. Receiver / stimulator diletakkan di belakang telinga. Kabel dari receiver / stimulator tersambung langsung pada elektroda yang ditanam di brainstem. Speech processor dan mikrofon akan menampung suara dan mengubahnya menjadi implus listrik serta mengirimkannya melalui kabel ke elektroda yang ditanam di brainstem.
3. Alat bantu dengar telinga tengah / Impalntable Middle Ear Devices
Alat Bantu dengar telinga tengah / Implantable Middle Ear Deveices ditanam melekat pada tulang – tulang pendengaran, dan berfungsi untuk menggetarkan tulang – tulang pemdengaran.
Indikasi
Alat Bantu dengar ini dapat digunakan pada penderita denga gangguan pendengaran tuli sensoneural derajat sedang hingga berat.
Cara kerja
Prinsip kerja implant telinga tengah / implantable middle ear devices ini merangsang kerja tulang – tulang pendengaran secara langsung dengan menggunakan gelombang elektromahnetik untuk meningkatkan gataran pada ke tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, stapes. Beberapa jenis implant telinga tengah yang sering dijumpai diantaranya:
a. Vibrant sounbrige device
Alat ini terdiri dari processor, amplifier dan vibrating ossicular prosthesis (kumparan yang menghasilkan gelombang megnetik). Suara yang masuk ke mikrofon yagn terletak di belakan telinga (postauricular) akan diteruskan ke vibrating ossicular prosthesis untuk mengetrkan tulang pendengaran.






Gambar 5: Tranducer diletakkan di osikular
b. Middle Ear Transducer
Alat ini diletakkan menyatu dengan badan inkus, dimana fungsi dari tranducer ini menterjamahkan gelombang listrik menjadi gerak mekanik dengan cara merangsang osikel.





Gambar 6: Tranducer menyatu denan inkus
c. Sooundtec direct system
Alat ini diletakkan melingkari leher dari stapes sejauh ± 2 mm dari letak membrane timpani. Berfungsi sebagai mahnet yang menggetarkan osikel. Gelombang elektromahnetik dihasilkan di luar liang telinga, kualitas gelombang yang dihasilkan jauh lebih aik dari pada gelombang yang dihasilakan pada alat Bantu dengar konensional.








Gambar 7: Soundtec direct system, mahnet diletakkan melingkari stape
4. Bone Anchored Hearing Aid
Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) merupakan suatu alat bantu dengar yang ditanam perkutaneus di daerah belakang telinga.
Indikasi
BAHA merupakan pengenbangan alat Bantu dengar hantaran tulang (Bone Conduction Hearing Aid konensional), Bone Conduction Hearing Aid ini sering digunakan beberapa tahun lalu saat infeksi telinga tengah masih sering terjadi dan kesulitan untuk  melakukan terapi medis maupun operasi, juga pada penderita atresia liang telinga luar/meatus acusticus axternus. BAHA digunakan untuk penderita dengan tuli konduksi (dimana alat Bantu dengar lainnya tidak sesuai digunakan karena infeksi kronik, atresis mae, kelainan congenital telinga luar). Akhir – akhir ini BAHA juga digunakan pada penderita denga tuli sensorineural unilateral total (single sided deafness) dimana hasilnya menunjukkan lebih efektif dari pada Contralateral Routing Of Signal Hearing Aid / CROS. Penampilan yang kurang bagus dan factor estetis juga merupakan pertimbangan menggunakan BAHA daripada CROS HA. BAHA yang ditanam pada sisi yang tuli akan meneruskan gelombang suara melalui hantaran tulang ke koklea kontralateral.
Keuntungan penderita dengan tuli konduksi yang menggunakan BAHA dapat mendengar tanpa efek oklusi atau iritasi mae, sedangkan penderita dengan tuli sensorineural total dapat mendengar pada sisi yang tuli dan dapat menentukan lokasi suara.







Gambar 3: Komponen alat Bantu dengar hantaran tulang/Bone Conduction Hearing Aid
            Cara kerja
            BAHA terdiri dari 2 bagian, bagian titanium ditanam di kepala dibelakang aurikel sedang mikrofon diletakkan disebelah luar dengan posisi tetap melekat ke bagian titanium. Suara yang ditangkap melalui mikrofon akan diteruskan sebagai sinyal gelombang melalui telinga, getaran ini akan dilanjutkan langsung ke telinga dalam tanpa melalui telinga luar maupun telinga tengah. Tulang kepala adalah penghantar vibrasi bunyi yang ideal langsung ke koklea pada kedua sisi.











Gambar 4 A-B : BAHA. Mikrofon meleakt di titanium, hantaran tulang dipakai untuk menghantarkan suara langsung ke koklea.
Ringkasan
Implant alat Bantu dengar / Implantable Hearing Devices adalah suatu alat Bantu dengar yang jika dibandingkan dengan alat Bantu konvensional menghasilkan suara yang lebih natural, leibh jernih, penggunaan baterai lebih awet dan menggunakan tehnologi yang lebih canggih.
Implant koklea adalah suatu alat elektronik kecil yang ditanam debagai pengganti koklea dan berfungsi menyediakan suara bagi para penderita yang mengalami kehinlangan pendengaran.
Auditory brainstem implants (ABIs) suatu alat Bantu dengar yang dirancang bagi penderita neurofibromatosis tipe 2, trauma N koklearis dan anak dengan malformasi meatus akustikus internus (atresia) yang menyebabkan aplasis N koklearis.
Implant telinga tengah / implantable middle era devices bekerja merangsang tulang – tulang pendengaran secara langsung dengan menggunakan gelombang elektromahnetik. Beberapa jenis implant telinga tengah diantaranya: Vibrant sounbrige devices, Middle Ear Tranducer, Soundtec direct system.
Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) merupakan suatu alat Bantu dengar yang ditanam perkutaneus di daerah post auricular yang berfungsi menghantarkan gelombang malalui tulang, kemudian dilanjutkan langsung ke telingan dalam tanpa melalui telinga luar maupun telinga tengah.

Daftar pustaka
1.            Shoset JA. Implantable hearing devices. Februari, 2008. available from; URL: http://www.emedicine.com.htm. accessed  March 8 2008.
2.            Berke J, Hearing aid icccvvmplantable. Dec 2007. available from: URL: http://www.deafness.about.com.htm. Accessed February 2008.
3.            National institute of deafness and other communication disorders. Cochlear implants. Bethesda, MD. USA. May 2007. available from  URL:http://www.nidcd.nih.gov./health/hearing/coch/asp. Accessed February 4, 2008.
4.              Loizou PC. Introducion to cochlear implants. In: Tutorial article on cochlear implants that appread in the IEEE Signal Processing Magaazine. September 1998; pages 101 – 30.
5.            Cohen NL, Cochlear implant candidacy and surgeical considerations. In: Audilogy & neurotology. Agustus 2004; 197.
6.            Chang P, Beyind hearing aids. In: Auatralian family physician. Vol 34 March 2005; 157 – 61.
7.            Spindle JH. Middle ear implantable hearing Devices. In: American journal o audiology. Vol 11. December 2002; 104 – 13.
8.            Luetje C, Clinical trial result with the vibrant sindbrige implantable middle ear hearingdevices. In: Otolaryngology-Head & Neck surgery. 2002; 97 – 107.
9.            Children’s memorial hospital. Bone anchored hearing devices. Chicago, illions 2008. available from: https:// secure.childrenmemorial.org. Accessed February 15, 2008.
10.        Shoset ear associates. Implantable hearing technology. February 2008. available from; URL: http://www.eardoctor.org. Accessed February 15, 2008.  

Atau Silahkan Unduh Filenya DiSINI

0 comments :

Posting Komentar

ALL OF SPACE LINK PAY TO CLIC Or Internet Marketing

JOIN WITH EASYHITS4U The Most Popular Traffic Exchange KLIK ME Please $6.00 Welcome Survey After Free Registration!