Mata
adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan
jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati
dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini. Kenyataannya kita sering lupa
untuk melakukan perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain,
mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Gangguan-ganguan
tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau terpolusi, radiasi
sinar matahari, radiasi akibat terlalu lama di depan komputer, dan
gangguan-gangguan lainnya.
Studi yang dilakukan
oleh Eye Disease Prevalence Research Group(2004) memperkirakan
bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan
mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga bahwa penyakit mata dan
kebutaan akan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65
tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun keatas yang merupakan 8% dari total
penduduk, mengalami kebutaan sebanyak 69%.
Gangguan kesehatan
pada mata yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, gejala mata
merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi
penglihatan turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah
katarak, glukoma, dan infeksi.
Seiring dengan
meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan,
khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap
produk-produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata
yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan
(vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan
kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin,
baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein suatu
kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran
berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata
dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).
Macula berada di
tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula
merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan
penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas.
Senyawa karotenoid
lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui
dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.
Penelitian yang
dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio
State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel
lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya
penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein
dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan
zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar
ultraviolet.
Pada tahun yang sama
juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menujukkan kemampuan
lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian
pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss,
menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin
meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.
Kelompok senyawa
karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula
dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Guerin et al. (2003)
menyebutkan bahwa kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin
dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.
Sampai saat ini
aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi
jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang
berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan
terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.
Molekul tersebut
adalah protein dan lemak yang menyusun lensa mata. Efek dari oksidasi ini
menyebabkan rusaknya protein atau lemak pada lensa mata. Seiring dengan
bertambahnya usia dan semakin terakumulasinya tekanan radikal bebas, protein
dan lemak yang rusak tersebut akan semakin besar jumlahnya. Itulah yang membuat
penglihatan kabur dan lama-kelamaan menjadi buta.
Lutein, zeaxanthin,
dan astaxanthin menangkapi radikal bebas (radical scavenger activity)
dengan cara berikatan dengannya sebelum radikal-radikal tersebut merusak
protein atau lemak lensa mata. Atau dengan kata lain lutein, zeaxanthin, dan
astaxanthin dapat disebut sebagai protektor lensa mata terhadap serangan
radikal bebas.
Karotenoid banyak
ditemukan pada sayuran berwarna kuning-jingga seperti wortel, sayuran berwarna
hijau seperti brokoli, dan buah-buahan berwarna merah dan kuning-jingga,
seperti tomat, arbei, semangka, dan mangga. Jadi dengan mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan secara teratur dapat memenuhi kebutuhan lutein, zeaxanthin, dan
astaxanthin setiap harinya. Selain itu efek lain mengkonsumsi sayuran dan
buah-buahan adalah meningkatkan asupan serat makanan yang sangat baik untuk
kesehatan tubuh.